INFO

30/random/ticker-posts

Seumur Jagung



Hari itu 25 Juni 2010, saya mengenang kembali 5 tahun pernikahan saya dengan istri tercinta. Memang sih baru 5 tahunan, dan orang bilang baru seumur jagunglah. Kalo mo jujur sampe sekarang saya juga belum bisa ngerti kok jagung dibawa-bawa untuk bilang sesuatu yang masih usia muda...
Padahal coba kalau jagung berumur 5 tahun, kira-kira enaknya dimakan dengan cara apa ya? Kira-kira masih enak atau tidak? Kembali ke laptop...

Usia 5 tahun perkawinan ini memang masih terlalu dini untuk berbicara tentang berbagai pengalaman. Masih banyak yang belum kami alami, dan masih banyak juga yang harus kami hadapi. Baik suka dan duka, tawa dan tangis, senyum dan airmata. Tapi 5 tahun ini juga cukup membuat saya merenung dan mengingat betapa hebat karyaNya utk menyatukan dua orang yang beda pemikiran, sifat, keinginan, emosi, dan latar belakang keluarga.
 

Pagi itu saya bangun dan melihat-lihat foto-foto hari pernikahan yang sudah 5 tahun tercetak dan tertempel di dalam album keluarga kami. Mengingat kembali betapa hari dengan tanggal 25 Juni 2005 dimulai dengan segala kesibukan yang cukup memusingkan... ah susah untuk diceritakan. Tapi 5 tahun kemudian semuanya dimulai dengan suasana teduh dalam kamar tidur.

Saya memulai dengan membaca kembali Alkitab dalam Kejadian 2:18 - 19. Ini mengingatkan saya tentang bagaimana Allah pun memberikan seorang penolong buat saya untuk menjalani hidup ini. Dan memang benar, si penolong itu juga telah banyak memberikan topangan yang sangat berarti sehingga hidup saya jadi lebih mudah dan lebih berwarna. Walaupun saya akui kadang-kadang dia bikin mumet dan pusing, tapi itulah realita dua kepala.

Whateverlah, dua kepala juga tetap lebih baik daripada satu bukan? Tetap saja yang Tuhan buat itu yang terbaik.....

Posting Komentar

0 Komentar