INFO

30/random/ticker-posts

Buatlah Sebuah Perbedaan

Sobat Hati Pitate,


Berani tampil beda adalah sebuah ungkapan yang sering kita dengar dari para motivator saat mengikuti sebuah sesi workshop atau pun sesi motivasi. Ungkapan yang terasa sangat dahsyat saat kita dengar apalagi diikuti dengan kisah sukses dari beberapa tokoh terkenal. Kita pun kemudian seperti tergugah untuk berkomitmen tampil beda dalam hidup ini. Serasa ingin segera mengambil langkah besar dan menunjukkan pada dunia bahwa kita bisa membuat perbedaan dalam hidup. 

Tapi setelah selesai mengikuti acara tersebut, kadang api yang menyala-nyala perlahan-lahan redup. Kita kebingungan bagaimana bisa tampil beda di tengah komunitas kita. Kita tidak tahu harus mulai dari mana, serta di bidang mana kita bisa membuat perbedaan. Semangat yang besar saat mendengarkan ungkapan si motivator akhirnya hilang.

Benarkah kita tidak mampu membuat perbedaan? Benarkah kita tidak punya pilihan bagaimana sebenarnya membuat perbedaan? Atau apa kita yang kurang semangat dalam membuat perbedaan di antara orang sekitar?

Berikut ini ada beberapa hal yang coba Hati Pitate tawarkan untuk anda yang ingin tampil beda tapi bingung bagaimana memulainya. Ini tidak lepas dari bagaimana kita bisa menjadi saksi Kristus bagi orang lain.

Jadilah pembela

Bukan berarti anda harus kuliah di fakultas hukum dulu untuk bisa menjadi pembela. Tapi yang dimaksud di sini adalah bagaimana kita bisa menjadi pembela dari kebenaran, termasuk pembela bagi orang yang diperlakukan tidak benar. Jangan takut untuk mengemukakan pendapatmu untuk suatu hal benar tapi dibuat seakan salah oleh kelompok tertentu. Berdirilah bersama orang yang digosipkan oleh banyak orang padahal dia tidak seperti yang digunjingkan. Bersuaralah bila kebenaran disalahartikan atau diinjak-injak.

Mari lihat contoh kisah Saulus (sebelum jadi Paulus) yang baru tiba di Yerusalem. Dia coba bergabung dengan kelompok murid-murid Yesus tapi mereka menolaknya karena takut dan belum percaya padanya. Tapi seorang Barnabas dengan berani menerima Saulus dan menceritakan cerita kebenaran bagaimana Kristus telah mengubahkan Saulus dari seorang penganiaya menjadi pengikutNya. (Bnd. Kis. 9:26-28)

Jadilah penasihat

Terkait kisah Barnabas tadi, kita pun bisa menjadi penasihat buat orang lain. Tidak perlu harus menjadi seorang Konselor atau Psikiater untuk bisa menasihati orang lain. Tapi apa yang kita tahu dan pelajari dari Firman Tuhan bisa kita bagikan kepada orang lain. Akan lebih memberkati kalau itu merupakan kesaksian pribadi bagaimana kita belajar bersama Tuhan lewat FirmanNya, dan kemudian memakai itu dalam menjalani kehidupan. 

Baranabas juga melakukan ini ketika dia mencoba menjelaskan siapa Paulus kepada murid-murid yang lain. Dia berani berbicara dan menasihati yang lain sehingga rencana Allah bagi Paulus bisa digenapi. Ya, kita tidak tahu apa yang bisa terjadi ketika kita berani bicara kepada orang lain baik itu dalam menyatakan kesalahannya, memberi nasihat, maupun memberikan motivasi. Walau mungkin itu hanya terjadi dalam sebuah percakapan sederhana tapi hasilnya bisa saja mendatangkan hal luar biasa.

Bukankah seperti itu yang ditulis dalam Firman Tuhan. 1 Tesalonika 5:11 "Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan."

Jadilah tetangga yang baik

Tidak selalu tampil beda itu harus suatu hal yang besar dan mengguncangkan dunia. Mari belajar melakukannya dari hal-hal yang sederhana. Menjadi tetangga yang baik dan peduli adalah salah satu contohnya. Apalagi di keadaan masyarakat kita yang makin individualistis, sosok tetangga yang baik sekarang menjadi hal langka. Malahan terkadang kita tidak kenal siapa tetangga sebelah rumah kita sendiri. Padahal saat kita mengalami sesuatu di rumah, maka pertolongan terdekat adalah dari tetangga kita.

Beberapa kasus perampokan bisa digagalkan karena adanya tetangga yang responsif. Malahan  akhir-akhir ini ada suatu kampanye peduli anak tetangga. Kampanye ini menyerukan agar kita tidak cuek ketika ada anak tetangga yang dalam kesulitan karena bisa saja anak kita juga mengalami hal tersebut dan akan ada orang tua lain yang akan membantunya. Diharapkan kepedulian ini akan memberikan perlindungan kepada anak-anak kita walau mungkin sedang tidak dalam pengawasan kita sendiri. 

Dan hal ini sudah terbukti bahwa beberapa upaya penculilan anak berhasil digagalkan dengan kepedulian para tetangga.

Kisah di Kitab Galatia 6 menjelaskan hal ini dengan seksama. Tidak salah kalau kita mulai melakukannya.

Jadi relawan

Untuk yang satu ini harus hati-hati dalam memahaminya. Karena akhir-akhir ini relawan jadi akrab dengan definisi pengikut atau pendukung. Padahal relawan sebenarnya sebutan bagi orang-orang yang secara sukarela melibatkan diri dalam kegiatan kemasyarakatan atau kemanusiaan atau sosial. 

Tampil beda pun bisa lewat cara ini. Buktikan diri kita untuk mau terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang selama ini tidak bisa dikelola oleh pemerintah atau mungkin kurang dikelola dengan baik. Misalnya dengan menjadi relawan pengumpul sampah, relawan kebersihan lingkungan, atau relawan penjemput anak sekolah, atau bisa juga relawan guru bagi anak tidak mampu.

****

Jadi, berani tampil beda bukan masalah unjuk gigi dengan kemampuan kita. Bukan juga suatu semangat untuk menunjukkan pada orang lain bahwa kita di atas rata-rata di banding orang-orang lain. 

Tapi tampil beda adalah bagian dari kesaksian iman buat orang lain bahwa kita inilah terang dan garam dunia. Kita punya kasihNya dan kita siap berbagi dengan orang lain. (Superdad)

Posting Komentar

0 Komentar