
Nah pas ada di depan sebuah pusat perbelanjaan, suasana ramai dan ribut, semua orang lagi sibuk mencari tumpangan pulang dari angkot-angkot yang lewat. Nah di saat itulah terjadi kisah unik. Ada seorang anak muda yang terdengar "bakuku" alias berteriak di pinggir jalan. Suaranya membahana sampe dua kali dan cukup menarik perhatian banyak orang. Para ibu dan gadis-gadis mulai terlihat cemas, biasalah mereka kuatir kalau-kalau setelah ada yang bakuku akan disusul dengan perkelahian.
Di saat yang sama ada beberapa orang polisi yang juga sedang sibuk mengatur arus kendaraan. Mendengar teriakan itu, mereka langsung mendekati si pemuda untuk mengambil alih situasi. Dengan tujuan agar si pemuda tidak menghalangi jalan kendaraan, dia kemudian ditarik untuk masuk ke dalam Pos Polisi. Tapi sungguh mengejutkan apa yang terjadi kemudian. Si pemuda melakukan perlawanan dengan meronta dan mencoba memukul si pak polisi.
Melihat perlawanan yang ada, polisi dengan terpaksa harus menghadiahkan bogem ke arah wajahnya. Alhasil, dia langsung mendarat di pinggir parit sekalian juga menghentikan pergerakannya. Dan masih dalam keadaan mabuk, dia meracau tak tentu sambil coba melarikan diri dari polisi. Dari mulutnya tercium aroma minuman alkohol yang menandakan kalau dia sudah dalam keadaan mabuk. Sementara wajahnya yang merah masih tampak jelas di balik suasana yang mulai gelap. Tarik menarik terus terjadi hingga si anak muda kelelahan dan menyerah saat diseret oleh petugas ke pos polisi terdekat.
Keadaan seperti ini memang masih sering ditemui di tengah keindahan dan modernisasi kota Manado. Masih banyak warga yang mengkonsumsi Minuman beralkohol secara berlebihan dan tidak bertanggung jawab, sudah begitu, mereka juga sering berperilaku tidak menyenangkan sehingga mengganggu warga yang lain. Keadaan yang sudah hampir diterima sebagai budaya Manado ini sebenarnya merupakan salah satu penghalang kemajuan kota Manado untuk menjadi lebih baikl.
Mengutip ucapan Kapolda Sulut, Pak Carlo Tewu kepada seorang cendekiawan, bahwa dia memiliki kerinduan untuk memberantas dua penyakit terbesar yang melanda populasi Manado. Penyakit ini dia sebut sebagai 2 M; yaitu MABUK dan MALAS. Lagi menurut beliau, sebenarnya Manado cukup aman dan stabil jika dilihat dari situasi keamanannya. Orang-orangnya tidak suka neko-neko, tapi itulah, kebanyakan suka santai alias malas-malasan sambil minum alkohol sampe mabuk.

Mudah-mudahan usaha Pak Carlo Tewu akan berhasil tentunya dengan didukung oleh seluruh warga kota Manado. Maju terus pak!
0 Komentar