Bingung dan tanpa arah....
Semuanya sangat berat dan tidak tahu bagaimana menyelesaikan sekian banyak persoalan...
Gelap dan pekat tanpa titik terang.... dan yang kuharap hanya ingin melihat seberkas cahaya...
Aku sendiri masih berkutat dengan serangkaian masalah karena kesalahanku sendiri...
Melangkah maju pun bukan pilihan buat hatiku saat itu...
Rasa malu dan takut membuatku tidak tahu harus bagaimana mengambil keputusan
Aku percaya bahwa Tuhan memilih orang yang tepat untuk menyelesaikan masalahku
Tidak semua memang... tapi setidaknya aku mulai bisa melihat cahaya lentera yang temaram....
Dia mungkin tidak tahu banyak, tapi dia percaya bahwa "semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua"
Seperti dirinya juga....
Dia pun tetap bersamaku, hingga ku mampu berdiri kembali...
Dia membuktikan bahwa dia benar-benar layak untuk menjadi teladan.
Tak mengapa kalau sering bersilang pendapat....
Tak mengapa kalau sering selisih paham....
Dibumbui dengan cerita palsu dan iri hati...
Dimeriahkan dengan tusukan kecil dari belakang dengan belati, mereka yang penuh kebencian....
Tapi tak pupus niat baik itu....
Tak hilang semangat untuk berubah...
Dan membuat perubahan yang positif....
Hingga semua terlihat jelas dan seterang cahaya mentari....
Dan aku pun berdiri...
Berani menantang hidup,
Siap menerjang arus,
Dan dia masih terus ada.....
Kini dia siap melanjutkan arah biduknya.....
menjauh dari garis pantai dan buih ombak yang menyapu pasir...
Sedangkan aku masih di sini mengurai peluh untuk mencapai titik tuju yang sama
Mungkinkah dia tengah menghitung masa jayanya atau sebentar lagi terhempas badai besar...
Hanya Tuhan yang akan melihat semua tanpa dapat berbisik padaku...
Sedangkan aku.... kenapa jadi mirip dia? bicara moral dan keindahan hidup...?
Semoga semua 'kan baik-baik saja.....
Untuk : Sahabat yang luar biasa...
Dari : Sahabatmu yang akan menjadi luar biasa juga....
0 Komentar