INFO

30/random/ticker-posts

Restorasi, perlu atau tidak?

Dalam mengaplikasikan komputer, terutama yang menggunakan Microsoft Windows, pasti kita kenal dengan istilah System Restore. Sebuah aplikasi dasar yang ada di program ini dan sengaja disiapkan oleh pihak Microsoft untuk membantu para penggunanya ketika menghadapi hambatan dan kesulitan dalam mengoperasikan komputer. Ini kerap kali dirasakan oleh pengguna Windows, misalnya komputer jadi tidak stabil, lambat, atau bahkan sering hang secara tiba-tiba. Ada banyak penyebab yang bisa menimbulkan ini semua, antara lain, pengarturan sistem yang menumpuk, file sistem yang rusak atau corrup, serangan virus, crash/tabrakan program yang tidak compatible, dll.

Hal-hal di atas terasa sangat mengganggu terutama ketika ada banyak pekerjaan yang sedang memerlukan penggunaan komputer yang cepat dan tepat. Untuk mengatasi ini, Windows memberi kesempatan penggunanya agar bisa mengembalikan fungsi sistem dalam komputer seperti pada saat-saat sebelum masalah ini terjadi atau saat komputer dalam kondisi prima.  Tentu saja ini lebih mudah bila dibandingkan jika pengguna komputer harus mencari tahu di mana letak kesalahan atau ketidakstabilan dalam sistem komputer. 


Diri kita pun seringkali mengalami hal-hal demikian. Badan menjadi mudah letih, ketidakstabilan emosi, kurang fokus, bahkan seringkali kehilangan kendali diri. Ibarat komputer, maka di saat ini kemungkinan disebabkan oleh sistem otak yang tidak berfungsi baik. Mengapa demikian? di saat seperti ini, otak kita (yang merupakan pusat komando seluruh tubuh) tidak mampu lagi mengendalikan tubuh dengan benar sehingga fungsi tubuh pun tidak berlaku dengan sempurna.

Bagaimana itu bisa terjadi? Ada beberapa sebab yang memungkinkan hal ini terjadi, berikut beberapa di antaranya:
  1. Banyaknya perintah ke dalam otak dalam waktu yang hampir bersamaan. Komputer, ketika dipaksakan untuk menjalankan beberapa program sekaligus, apalagi yang menggunakan kapasitas memori yang besar, akan lebih lambat kerjanya atau sering diistilahkan Lambat Loading (Lalod). Otak kita pun ketika menerima perintah atau tugas dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, membuat kita kebingungan untuk memulai dari yang mana, jadi malas bertindak, stress, atau malah menemui kebuntuan.
  2. Input baru yang tidak sesuai. Ketika memasang program atau aplikasi tertentu ke komputer pasti kita bisa menemukan syarat awal dalam program tersebut. Misalnya, Sistem Operasi yang dibutuhkan, Memori yang harus tersedia, dan Peralatan dasar yang harus sudah ada di komputer. Bila salah satu dari syarat ini tidak dipenuhi, maka alikasi ini pasti tidak akan bisa terpasang, atau kalaupun terpasang maka tidak berfungsi dengan baik. Otak kita juga punya rambu-rambu tertentu yang merupakan syarat dasar dalam menerima input baru, dan ketika rambu-rambu ini dilanggar maka input yang diterima seseorang akan mengakibatkan diri kita memberontak, lari atau justru merasa tekanan baik dari dalam diri maupun dari luar.
  3. Serangan Virus Negatif Thinking. Seperti halnya komputer yang sedang terinfeksi virus maka kerjanya akan menjadi lambat dan cenderung 'hang", maka manusia juga kalo terinfeksi virus di otaknya akan menunjukkan gejala serupa. Malah seringkali dampaknya lebih jelek dari komputer yang bervirus. Bisa melukai orang lain lewat bicara maupun tindakan, bahkan bisa juga melukai diri sendiri. Terlalu banyak Negatif Thinking membuat orang juga susah bersyukur dan menyalahkan keadaan. Kalau sudah begini otak berarti tidak mendatangkan dampak membangun seperti sebelumnya. 
Melihat dampaknya yang sangat berpengaruh, maka disarankan kepada kita untuk tidak menonaktifkan program system restore pada otak seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dalam mengoperasikan komputer. Otak kita masih membutuhkan proses restorasi agar kita bisa kembali pada posisi diri kita yang murni dan benar. Caranya bagaimana dong untuk Restorasi di otak kita?

Pertama, tentukan satu titik atau periode dalam hidup kita dimana semua masih berjalan ideal dan baik. Kedua, buat daftar tentang beberapa hal yang masih bisa kita ingat, terutama berkaitan dengan prinsip, aturan, dan kebiasaan baik yang sering kita lakukan saat itu. Jika ada kesulitan kita bisa memulai dengan prinsip dasar dalam hidup, misalnya, aturan dalam keluarga, agama, sekolah, atau lainnya. Ketiga, coba untuk terapkan kembali semuanya dalam hidup kita. Memang agak sulit karena banyak yang tidak sesuai dengan keadaan hidup kita sekarang, atau kelihatan kuno. Malahan beberapa orang akan beranggapan itu hanyalah hal-hal kecil. Tapi percayalah hal-hal tersebut yang kita butuhkan untuk memperbaiki sistem di otak kita. Keempat, buat komitmen untuk tetap melakukan hal-hal tadi dalam semua aktifitas dan jangan berani untuk melanggar komitmen kita ini. Kelima, mintalah bantuan orang terdekat atau orang yang bisa anda percayai, atau teladani, untuk membantu anda dalam proses.

Coba lakukan hal ini secara rutin saat anda merasa segala sesuatu dalam hidup menjadi berat dan memusuhi anda. Bisa menghindarkan anda dari resiko kegilaan.(csi)

Posting Komentar

0 Komentar