INFO

30/random/ticker-posts

Menebarkan harapan dan belas kasih


Seorang ibu di Puglia, Italia, mengatakan kalimat yang menjadi viral di media sosial. Andrà tutto bene! Andrà tutto bene (semua akan baik-baik saja).

Perkataan ini meneduhkan, memberi semangat, mengobarkan kembali harapan, dan menunjukkan belas kasih. Semua akan baik-baik saja bukan berarti mengingkari peristiwa buruk yang tengah terjadi, tetapi perkataan ini mengajak kita untuk melihat jauh melampaui hari ini: bahwasannya harapan akan hari depan yang baik tetap ada.

Pesan dari ibu itu tak cuma untaian kata, tetapi mereka yang membacanya seolah diajak berdoa dan yakin bahwa ada Tuhan yang memelihara. Di tengah kondisi krisis dan ketidakpastian, kita tidak dipanggil untuk bersikap takut dan lemah, tetapi kita dipanggil untuk melangkah dengan harapan. Ibrani 6:19 berkata, “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.”

Sewaktu Perang Dunia II meletus, Prof. Viktor Frankl mengobsevasi para tahanan yang mendekam di kamp konsentrasi Nazi. Dari pengamatannya, dia mendapati bahwa hanya orang-orang yang punya harapan yang bertahan hidup. Mereka mampu bertahan meskipun penderitaan yang mereka terima amat besar.

Kita tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi di luar kita, tapi kita bisa menentukan seperti apa kita ingin merespons: dengan takut dan panik, atau dengan iman dan pengharapan? Jika kita memilih merespons dengan iman dan pengharapan, kita bisa mewujudkannya dengan menaati aturan pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial, tidak menyebarkan berita yang tak teruji kebenarannya, serta tidak serakah menimbun barang-barang pokok demi kepentingan pribadi kita. Kiranya masa-masa ini menjadi momen pengingat bagi kita bahwa dalam masa terkelam sekalipun, harapan tetap ada.

Tuhan kita adalah setia, Dia tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kyrie Elesion, Tuhan kasihanilah kami dan sembuhkanlah dunia ini.

Posting Komentar

0 Komentar