INFO

30/random/ticker-posts

Bagaimana Yesus sampai menerima namaNya? Mengapa ini penting? (Part 1)

Yosua

Yosua menjadi pemimpin Israel setelah kematian Musa dan Yosua ditugasi membawa Israel kuno menyeberangi Sungai Yordan dan masuk ke Tanah Perjanjian. Yosua paham bahwa Tuhan ingin bangsanya hidup dalam ketaatan pada perintah-perintah-Nya, dan bahwa berkat atau kutukan akan menjadi konsekuensi dari tindakan mereka. Setelah Musa meninggal, Tuhan berkata kepada Yosua, “Musa, hamba-Ku sudah mati. Karena itu sekarang bangkitlah, seberangi sungai Yordan ini, kamu dan seluruh bangsa ini, ke dalam tanah yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada bangsa Israel” (bnd. Yosua 1:2), maka Yosua diberi tanggung jawab untuk mengambil alih bangsa itu. Israel ke Tanah Perjanjian; sebuah tanah yang dahulu kala dijanjikan kepada Abraham, di mana Tuhan bersabda kepadanya, “Pergilah dari negerimu, kaummu, dan rumah ayahmu ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (bnd. Kejadian 12:1). Ini adalah penggenapan janji Tuhan kepada Abraham, dan juga Israel menjadi bangsa yang besar (yang sudah ada sekarang). Yosua sudah membuktikan kesetiaan dan ketaatannya kepada Tuhan selama empat puluh tahun mengembara di padang gurun. Tuhan mempunyai seorang pemimpin yang berpengalaman dalam diri Yosua, namun juga seorang yang Dia tahu akan taat. Saya merasa menarik bahwa nama Yosua berasal dari kata Ibrani “YÄ•howshuwa`” yang berarti “Yehuwa” atau “Yahweh adalah Keselamatan.”

Nama Yesus seperti mengucapkan “Yehuwa Menyelamatkan” atau “Juruselamat.”

Yesus dan Yosua

Ada banyak kesamaan yang mencolok antara Yosua dan membawa Israel ke Tanah Perjanjian, dan karya Yesus di Golgota dalam membawa banyak putra dan putri ke Tanah Perjanjian, yang bagi kita adalah Yerusalem Baru, kadang-kadang disebut “Kota Allah.” Yerusalem Baru telah dinubuatkan selama ribuan tahun, namun Yesus telah membawa banyak orang ke Tanah Perjanjian, sebuah negeri di mana Dia berada (Wahyu 21:3, 22:4). Sebab barangsiapa yang percaya kepada Kristus dan meninggalkan dunia ini, ia tidak mati, melainkan hidup dan berada di hadirat-Nya, karena Allah adalah Tuhan orang hidup dan bukan Tuhan orang mati (Markus 12:27). Yosua membawa mereka ke negeri itu, namun tidak dapat memberi mereka istirahat; Yesus akan membawa kita ke negeri itu dan memberi kita istirahat dari pekerjaan kita sendiri (Ef. 2:8-9). Penulis kitab Ibrani menulis, “Sebab jika Yosua memberi mereka ketenangan, niscaya Allah tidak akan membicarakan hari lain di kemudian hari. Jadi bagi umat Allah masih ada perhentian hari Sabat, karena barangsiapa masuk ke dalam perhentian Allah, ia juga telah beristirahat dari pekerjaannya sebagaimana Allah beristirahat dari pekerjaannya” (bnd. Ibr. 4:8-10).

Nama Yesus

Nama Yesus dan nama Yosua pada dasarnya memiliki arti yang sama. Faktanya, Yesus bukanlah nama asli yang diberikan kepada-Nya. Itu adalah “Yosua” (atau “Jehoshua.”), yang berarti “Yehuwa adalah Keselamatan.” Nama pemberian Yesus dalam Perjanjian Baru, yang ditulis dalam bahasa Yunani “IÄ“sous,” memiliki arti yang sama karena itu adalah nama asli Ibrani. Singkatnya, nama Yesus seperti mengucapkan “Yehuwa Menyelamatkan” atau “Juruselamat.” Namanya tidak diucapkan seperti yang kita dengar saat ini ketika kita mendengar nama, Yosua atau Yesus, melainkan, “ Yah shoo uh, ” jadi nama Yesus berasal langsung dari nama Ibrani “Jehoshua.” Ngomong-ngomong, “Kristus” bukanlah nama belakang Yesus. Itulah gelar-Nya sebagai Mesias atau “Christos,” artinya “Yang Diurapi.” Yesus adalah nama-Nya dan Dia adalah Yang “Diurapi” oleh Tuhan yang merupakan Mesias yang telah lama dinubuatkan. Orang-orang Yahudi telah menantikan Dia namun mereka menolak untuk mengakui Dia sebagai Mesias. Mereka cemburu terhadap pengikut-Nya dan bahkan Pontius Pilatus “mengetahui bahwa mereka menyerahkan dia karena iri hati” (bnd. Mat 27:18).

Bersambung ke Part 2

Posting Komentar

0 Komentar