INFO

30/random/ticker-posts

Kontrasnya Sulut dan DKI dalam hal religi





Hari ini, Jumat 4 Nov 2016, hampir semua orang, media, cerita, topik, dan bahan pembicaraan selalu menyinggung tentang Aksi Demo, katanya sih akan damai, di ibukota negara kita, Jakarta. Berbagai macam hashtag pun bermunculan menambah semarak suasana Demo melawan Gubernur Provinsi DKI Jakarta si Om Basuki alias AHOK.

Sejak semalam mata saya lelah membaca semua dialog dan materi tentang hal ini baik yang pro dan kontra. Jujur saja saya sampai malas untuk membuka medsos yang aktif di handphone. Paling ketemu berita yang itu-itu juga. Siapa yang tak akan bosan kalau membaca hal yang sama dalam waktu yang lama. Belum juga selesai betul tentang kehebohan kasus kopi kini malah ditambah dengan penistaan.

Tapi untunglah di pagi tadi saya melihat dua informasi yang menyegarkan. Dan bagaikan air yang dingin membawa kesegaran bagi otak yang penat. Yang lebih bangga lagi, informasi tersebut terkait dengan daerah ini, yaitu Sulawesi Utara dan Manado tentu saja.

Kita Semua Bersaudara

Tema pertama yang menyegarkan dan membanggakan adalah berita pemasangan spanduk dan pembagian stiker bertuliskan KITA SEMUA BERSAUDARA. Silahkan dicicipi berita liputannya di sini dan di sini. Terus apa kaitannya dengan Sulut atau Manado? Ya karena tagline ini adalah copy paste dari semboyan masyarakat Sulut beberapa tahun ke belakang, TORANG SAMUA BASUDARA. Hanya saja sayang sekali sudah diganti saat ini dengan TORANG SAMUA CIPTAAN TUHAN. Tidak mengerti juga kenapa diganti, tapi saya kalo ditanya akan jawab, 'ya diganti dong. Sulut sudah naik level. Makanya semboyannya naik derajat juga, makin dekat dengan Tuhan. Jadi harus ada kata Tuhan di semboyan kita.... hehehe...' Terserahlah.


Saya bangga karena semboyan yang sudah lengser di Sulut, akhirnya memberikan manfaat juga untuk ibukota negara ini. Kok bisa sampe sana ya? Tidak heran sebenarnya, semboyan ini diadopsi oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Pak Soni Sumarsono, yang notabene adalah mantan Plt Gubernur Sulut barusan. Rupanya beliau memiliki kesan tersendiri dengan semboyan ini beserta penerapannya di lapangan, makanya ditularkan juga ke DKI Jakarta. Semoga akan memberikan dampak dan efek yang sama.

Torang di Sulut tetap Satu

Beda sekali dengan Jakarta, di Manado kami justru tidak terlalu memusingkan urusan penistaan agama ini. Bukannya tidak tahu, tapi saya yakin sebagian besar warga Manado dan Sulut dari dulu paling tidak suka ribut-ribut. Mending duduk makan rame-rame seperti biasanya yang kami lakukan. Tapi kalo mau ribut sih tidak tanggung-tanggung juga. 

Dalam hal heboh penistaan agama yang katanya oleh Om Basuki, warga Manado tidak terpengaruh hasutan dan provokasi yang muncul di berbagai media. Dan malah sebaliknya warga Manado tetap sibuk dalam aktivitas sehari-hari mencari nafkah serta kebutuhan hidup. Bahkan budaya Mapalus yang ada dan terpelihara menembus batas agama sekalipun. 

Terbukti, di Manado masih ada umat Kristiani yang ikut dalam Kerja Bakti membangun mesjid. Tapi tidak ketinggalan juga umat Muslim yang ikut meramaikan aneka kegiatan perayaan Natal. Belum lagi budaya baku bae, baku sayang, deng baku jaga, menumbuhkan kepedulian untuk saling melindungi saat umat yang lain sedang beibadah. 

Kami pilih damai

Satu hal yang pasti bahwa orang Manado dan Sulut pada umumnya lebih memilih damai. Karena dalam damailah kita bisa hidup tenang. Kalau masih bisa dibicarakan kenapa harus dipermasalahkan. Kalau bisa dicari jalan keluar kenapa harus menutup jalan dengan memendam emosi. Kalau salah ucapkan maaf dan kalau benar tidak besar kepala.

Manado dan Sulut selalu belajar dari banyak kesempatan dan pengalaman bahwa tidak ada yang diuntungkan saat damai hilang. Malah timbul penderitaan. Tidak sedikit juga isu dan berita miring yang menyinggung persoalan agama, tapi kami tidak asal percaya tapi kami mendengarnya, menyimpannya, mendokannya, membicarakannya dengan orang yang tepat, dan akhirnya kami bangga bisa hidup tenang. 

Semoga Jakarta juga bisa melewati ini semua...(superdad)

Posting Komentar

0 Komentar