INFO

30/random/ticker-posts

Tolong temanmu dengan 4 cara ini

Sobat Hati Pitate,

Semua dari kita pasti mempunyai teman atau sahabat baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya. Kata pepatah lama, seorang sahabat itu lebih dari saudara, bahkan di beberapa kelompok masyarakat persahabatan diikat dengan istilah "meski kita tidak sedarah tapi kita lebih dari saudara". Apakah anda punya sahabat atau teman yang sedekat itu?

Namun terkadang kita terhalang untuk menjadi teman atau sahabat yang baik bagi orang lain. Karena itu ada saat di mana kita justru menjadi jauh dengan mereka. Padahal, setiap hari bertemu dan berkomunikasi dengan mereka namun masih saja kita merasa tidak dekat dengan si sahabat. Tidak heran saat mereka dalam kesulitan atau masalah, mereka kemudian menjadi tertutup dan menjauh.

Hati Pitate coba memberikan 4 saran untuk menolong teman dan membangun kedekatan.

1. Bersukacita dengan mereka

Berteman bukan sekedar kenal dan berkomunikasi, tapi juga menjadi pribadi yang bisa terhubung dengan si teman tersebut. Salah satunya kita harus tahu manakala teman kita sedang bergembira karena mendapatkan sesuatu atau mencapai sesuatu dalam dirinya. Sebisa mungkin kita turut dalam rasa sukacitanya dan ikut merayakan kegembiraan yang sedang dia rasakan. Roma 12:15a jelas menyebutkan "Bersukacitalah dengan mereka yang bersukacita..." Sebagai seorang teman atau sahabat kita perlu untuk merasakan kesukacitaan bersama-sama.

2. Menangislah dengan mereka

Sebaliknya juga jangan hanya saat dalam sukacita kehadiran kita bisa dirasakan, tapi dalam duka dan sedih pun kita wajib hadir. Di ayat yang sama bagian berikutnya Paulus menyebutkan, "menangislah dengan mereka yang menangis...". Karena seperti juga kita maka teman dan sahabat kita tentu akan sangat senang jika ada yang mendampinginya saat sedang kecewa, sedih, dan berduka. Saat-saat seperti ini akan terasa sangat berat jika harus dihadapi seorang diri. Bukankah sahabat adalah orang yang mengasihi kita di sepanjang waktu dan saudara itu justru lahir dalam masa kesusahan (bnd. Ams. 17:17) bahkan dalam Ams. 18:24 menyebutkan kalau sahabat itu lebih dekat dari saudara.

3. Dampingi mereka

Salomo menceritakan persahabatan dalam Pengkhotbah 4:9-12.

Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Kutipan ini berbicara tentang bagaimana seorang sahabat berfungsi sebagai partner atau rekan sekerja yang dapat menjadi penolong ketika salah satu dari mereka sedang membutuhkan bantuan. Untuk menjadi seperti ini maka sang sahabat haruslah punya kedekatan yang cukup. Dan itu tidak cukup hanya dengan saling menyapa atau berbicara membahas satu dan dua hal. Tetapi pribadi yang punya hubungan dengan kuantitas dan kualitas tinggi bahkan melebihi seorang saudara atau bahkan pasangan.

4. Sampaikan kebenaran kepada mereka 

Hal yang terakhir ini yang kadang sulit untuk dilakukan bahkan diterima dalam hubungan pertemanan. Karena bila disalahartikan maka ini bisa merusak hubungan yang sudah terjalin sebelumnya. Kenapa demikian? Seorang sahabat sebenarnya juga hadir untuk menjadi perpanjangan suara Tuhan bagi temannya. Ketika dia melihat si teman sedang berjalan menuju ke sebuah masalah, maka dia wajib untuk memperingatkannya. 

Kita sendiri sering mengalami, karena ketidaktahuan, masalah tanpa kita sadari sebelumnya. Kita bagaikan sedang berjalan di sebuah taman bunga yang indah tapi kita tidak melihat bahwa di ujung jalan yang tengah kita lalui ada sebuah jurang dalam. Tuhan menghadirkan seorang teman biasanya untuk saling menutupi kekurangan. Maka di saat seperti inilah maka si teman yang sudah tahu arah perjalanan kita memberikan peringatan agar kita segera berhenti dan merubah arah.

Di sinilah letak perselisihan bisa saja terjadi. Ada yang bisa menerima teguran namun ada juga yang justru menganggap teman terlalu merecoki hidup kita dan tidak senang kalau kita sedang terlena dengan bunga-bunga yang indah. Sebaliknya butuh keberanian besar untuk menegur teman sendiri, tapi sebenarnya itulah kebenaran yang Tuhan ingin kita lakukan. Jadi bertindaklah benar sebagai seorang sahabat. (bnd. Mat. 18:15)

----
Nah apakah kita sudah memiliki hubungan pertemanan yang di dalamnya mengandung 4 hal di atas? Kalau sudah maka berbahagialan anda karena anda telah menemukan sahabat sekaligus saudara.

(Superdad)


Posting Komentar

0 Komentar