INFO

30/random/ticker-posts

Menyongsong Fajar Kebangkitan


Lukas 24:1-12

Beberapa orang perempuan, Maria dari Magdala (dikenal sebagai Maria Magdalena), Yohana (Istri Khuza, seorang bendahara Herodes), Maria Ibu Yakobus, serta Salome (Mrk. 16:1), pagi-pagi benar, berlari memecah keheningan demi untuk menengok kubur Yesus. Mereka ingin merempah-rempahi mayat Yesus, sebab kemarin mereka tidak sempat melakukannya.

Dengan melawan rasa kantuk - sebab siapakah yang dapat tertidur setelah melihat kematian yang begitu pilu yang dialami oleh orang yang sangat mereka kasihi? – menyongsong fajar sambil berharap dapat menjumpai mayat Yesus hanya untuk sekedar menunjukkan bukti kasih mereka yang terakhir kalinya. Sebab tidak ada hal lain yang dapat menggerakkan para perempuan menempuh perjalanan yang beresiko jika bukan karena kasih mereka kepada Yesus.

Mereka adalah orang-orang yang telah diselamatkan dan diubahkan hidupnya melalui mukjizat dan melalui pengajaran yang Yesus beritakan. Dan sejak saat itu mereka menjadi pengikut Kristus yang setia. Mereka adalah para perempuan yang melayani Yesus dengan harta mereka, mencukupkan kebutuhan Yesus dan murid-murid lainnya. Dengan kepercayaan dan kasih yang murni mereka tidak pernah lelah mengikut Yesus. Dan saat kasih mereka sedang berkobar-kobar, Yesus dirampas dengan paksa dari mereka. Rasa sakit bak diiris sembiluh iti jugalah yang menggerakkan mereka berlari ke kubur Yesus.

Sama seperti perjumpaan dengan Yesus yang telah mengubahkan dan menggerakkan mereka untuk melayani-Nya dengan penuh kasih dan setia, perjumpaan mereka dengan kubur kosong serta kesaksian dari dua orang yang dengan pakaian yang berkilauan itu membuat mereka pulang menjadi pribadi yang sungguh-sungguh baru. Sebab mereka tahu dengan pasti dan dengan yakin bahwa Tuhan mereka telah bangkit. Iman, pengharapan, dan kasih mereka yang telah dibaharui menjadi begitu berlimpah-limpah sehingga tidak ada yang dapat menahan mereka menceritakan berita bahwa “Tuhan telah bangkit!” (LAI)

Posting Komentar

0 Komentar