INFO

30/random/ticker-posts

Pengorbanan Sang Raja



Sobat Hati Pitate,

Sejak kecil kita sering dihibur dengan dongeng-dongeng berlatar belakang Kerajaan. Dengan kisah romantis tentang Sang Pangeran yang menyamar masuk ke dalam kehidupan rakyat jelata untuk mencari gadis cantik yang baik hati untuk dijadikan pendamping hidupnya.

Kejadian-kejadian yang memancing emosi biasanya mewarnai kisah ini. Mulai dari perkenalan Pangeran dengan si gadis hingga akhirnya gadis tersebut akhirnya menikah dan hidup berbahagia dengan Sang Pangeran di istananya.

Kisah-kisah ini selalu diceritakan dari masa ke masa di seluruh dunia dalam berbagai versi. Dengan nilai moral yang positif kemudian kisah ini menjadi dasar nasihat dari orang tua ke anak kemudian ke cucu, cece, dan begitu seterusnya.

Kisah yang sebenarnya diragukan kebenarannya namun kemudian menjadi norma di tengah masyarakat. Semuanya kemudian suatu saat akan ditanggapi "ah itu kan dongeng..." oleh si anak yang mulai tumbuh dewasa.

Bagaimana dengan kisah sang Putra Allah yang turun menjadi manusia?

Dikisahkan 2 kali setahun pada saat Natal dan Paskah. Diceritakan dalam bentuk khotbah setelah membaca ceritanya yang bersumber dari buku tua yang sudah berusia ratusan tahun. Kalau pun ada perayaan maka perayaannya terbatas di kalangan tertentu.

Sangat berbeda dengan dongeng-dongeng sang Pangeran yang kemudian gambar-gambarnya menghiasi baju dan assesoris anak serta menjadi Allah. Kisah Pewaris Tahta Allah justru digantikan dengan Sinterklas dalam suasana gembira, sedangkan kisah paskah hanya dirayakan dengan sukacita oleh anak-anak sekolah minggu saat mencari telur paskah.

Sisanya? Semua kisah Pangeran ini terbungkus dalam liturgi ibadah, rangkaian aturan yang menegangkan, serta berbagai batasan kekudusan yang membuat kisah ini menjadi kisah usang yang hanya diceritakan oleh desakan kebiasaan dan aturan gerejawi.

Kisah Yesus yang turun ke dunia dan menjadi manusia sebenarnya cerita terspektakuler sepanjang sejarah manusia. Sama sekali tidak sebanding dengan dongeng-dongeng pengantar tidur. Pikirkanlah hal-hal berikut ini :

  1. Dia bukan Pangeran biasa, Dia adalah Anak Allah pemilik dan pencipta Alam Semesta dengan kekuasaanNya yang tiada bandingnya;
  2. Dia turun ke dunia bukan untuk kepentinganNya sendiri tapi untuk keselamatan Manusia yang sebenarnya hanyalah ciptaanNya;
  3. Dia turun ke dunia atas kehendak dan kasih Bapa. Walau sebenarnya dia mampu dan bisa menggunakan kuasaNya, tapi dia taat menjadi manusia biasa sebagai bukti cinta Allah;
  4. Dia mengalami penderitaan yang luar biasa dan bukan hanya hidup manusia biasa tapi dia disamakan dengan penjahat, dihina, dicaci, didera, dan disiksa;
  5. Dia tidak menggunakan kuasaNya sebagai anak Allah tapi dalam ketaatanNya dia menjalani siksa di salib hingga mati;
  6. Dan yang paling luar biasa adalah Dia bangkit mengalahkan maut serta membuka jalan masuk bagi manusia memasuki Rumah Bapa.
Ya ini adalah kisah luar biasa dan tidak ada tandinganNya. Dia Raja dan Tuhan kita tapi rela meninggalkan semua kenyamananNya di Surga untuk hidup menjadi manusia biasa. Dia dalam ketaatan akan kehendak Bapa justru menyerahkan diri, tubuh, dan hidupnya hanya untuk menjadi korban tebusan bagi manusia. Kasih sayangNya kepada manusialah yang membuatNya mampu melakukan itu semua.

Apakah kita sudah menceritakan kisah ini kepada anak-anak kita? Apakah kita sudah menjadikan cerita ini sebagai bahan pengajaran untuk keluarga kita? Apakah Yesus benar-benar sudah menjadi teladan dalam keluarga?

Dalam perayaan Jumat Agung ini mari kisahkan kembali Pengorbanan Tuhan dan Raja kita bukan hanya sebagai kisah seram, menakutkan, dan penuh kekerasan. Tapi ceritakanlah tentang kedatangan Sang Raja untuk menebus kita dan membawa kita masuk dalam hidup kekal dan bahagia bersamaNya.

Selamat menghayati kisah kasih Allah lewat peristiwa Jumat Agung.

Posting Komentar

0 Komentar